"Ukur kedalaman air terlebih dahulu!" Suara yang entah dari mana datangnya itu menyahut. Tuan Yudha tidak terlalu ambil pusing tentang hal itu. Dia meyakini jika mungkin saja yang menjawab itu salah satu malaikat yang selalu menyertainya untuk mencatat semua amal baik atau buruk yang dilakukan Tuan Yudha.
Padahal, itu adalah suaranya Yuji. Yuji sendiri tidak tahu bagaimana suaranya dapat tersalur dengan papanya. Ketika Yuji berteriak kembali, tapi Papanya tidak mendengarnya lagi.
Yuji melihat papanya mengambil benang nilon yang diikatkan pada batu kecil itu dan melemparkannya ke dalam air. Batu itu menarik benang sutra ke bawah karena terus tenggelam, dan gulungannya terus menyusut di tangan Tuan Yudha. Segera, hanya garis yang terlihat saat batu itu tenggelam ke dalam kegelapan aneh di dalam sana.