"Eh? Omong-omong, saat tersedot arus shipon, kamu masuk ke lubang seperti sumur besar 'kan, Rei? Lalu, di dalam sumur besar itu terdapat pagar besinya. Kamu pasti mengalami hal mengerikan seperti tubuhmu terlempar ke bebatuan tajam, hingga tulang-tulangmu patah. Begitu 'kan, Rei?"
Mendengar pertanyaan itu, Reiji mengernyit. Ia menggeleng lemah.
"Tidak, Siji. Dede tidak mengalami hal semengerikan itu. Setelah Dede tersedot ke dalam arus air, lalu sudah sampai begitu saja di gua ini," ungkap Reiji.
Siji mengembuskan napas kasar mendengar cerita Reiji baru saja. Sepertinya, hanya dia yang mengalami hal buruk itu. Tapi, setidaknya adiknya itu tidak mengalami hal yang mengerikan seperti yang dialami Siji tadi.
Setelah dipikir-pikir lagi, Siji merasa jika ada sesuatu yang aneh. Apakah para penggali sebelumnya yang datang ke sini, hanya untuk menyimpan patung-patung kucing itu di perut gunung? Lalu, untuk apa?