Siji kini sudah berada tepat di hadapan papanya. Ia mengangkat kucingnya dan mendekatkan ke wajah Tuan Yudha.
Tuan Yudha yang masih takut, langsung memundurkan wajah.
"Apa-apaan sih, Bang?" desis Tuan Yudha.
"Sekarang, papa perhatikan baik-baik kucing ini! Apa papa tidak menemukan suatu hal yang aneh pada kucing menggemaskan berbulu oren ini?" tanya Siji. Ia ikut menatap papanya, serius.
Tuan Yudha memperhatikan mata kucing oranye itu. Tatapan teduh itu memang terlihat familiar. Tapi tetap saja, itu aneh jika ada manusia yang berubah wujud menjadi kucing. Memangnya ini drama? batin Tuan Yudha.
"Ini sungguh Dede, Pa! Reiji Pradhika bin Yudha Pradhika. Papa boleh tidak percaya pada ucapan remaja jomblo yang selalu melecahkan adiknya sendiri itu! Tapi, papa harus memercayai perkataan Dede!" Reiji berucap serius.