"Sebenarnya, aku ingin ayam dan bebek panggang yang disirami bumbu pedes, Bang. Tapi ...."
Yuji menatap mata kuning kucing oranye itu, menanti Reiji menyelesaikan kalimatnya.
"Tapi perutmu yang memang masih perut kucing itu, tentu saja tidak dapat menerima semua makanan itu, bukan?" Ini suara Siji.
Siji mendekat ke arah Yuji dan Reiji karena tertarik akan percakapan adik-adiknya itu. Terlihat sangat kompak seperti biasanya.
Reiji langsung tertunduk sedih mendengar apa yang diucapkan Siji, memanglah kebenaran. Waktu Siji memberinya makanan penyet Lele saja, Reiji berakhir diare waktu itu. Reiji benar-benar ingin menjadi manusia kembali. Ia merindukan kehidupan normalnya selama ini.
Reiji juga rindu sekali makan nasi rawon di warungnya Cak Toha. Lalu, nasi pecelnya Mbok Ijah. Dan makanan kesukaan Reiji yang lain.
Siji menepuk pucuk kepala Reiji.