Awalnya, Reiji sangat marah karena Madam Ameri membahas alasan Reiji berubah menjadi kucing karena sikap kurang baik Reiji selama ini. Namun, setelah dipikir-pikir, mungkin ada benarnya juga.
Tempat yang didatangi Reiji waktu itu, mungkin saja tempat keramat. Reiji yang awalnya tidak percaya akan hal-hal semacam kutukan seperti itu, perlahan mulai memercayainya. Reiji memang percaya hantu, tapi dia baru kali ini tahu ada orang yang bisa berubah wujud karena sebuah kutukan. Jika dia tidak mengalaminya sendiri, pasti Reiji masih tidak percaya.
"Jangan sedih dulu, Sayang!" Madam Ameri berseru ketika melihat perubahan ekspresi kucing itu. Kucing itu terlihat begitu murung dan sedih.
"Aku memang tidak dapat mengubahmu menjadi manusia lagi. Tapi, aku bisa membantu saudara-saudaramu untuk mengerti ucapanmu, Sayang," sambung Madam Ameri.
Reiji masih menekuk wajahnya. Tatapannya berubah teduh, menatap ke arah saudara-saudaranya itu.