Siji terlihat tidur telungkup di lantai. Entah apa yang dilakukan saudaranya itu, Yuji tidak tahu.
Siji hanya menatap Yuji yang perlahan berjalan mendekat ke arahnya. Ia tak berani berkata, ia takut Yuji akan menertawakannya.
"Kenapa dengan elo huh? Kenapa elo tengkurap di situ? Cepetan bangun, Ogeb!" bentak Yuji, seperti biasanya.
Siji perlahan mengangkat tubuhnya, tanpa dapat menyembunyikan sesuatu lagi dari Yuji.
Yuji yang melihat posisi Siji dengan tangan kanan yang masuk seluruhnya ke dalam lantai, langsung tertawa kejam.
"Wahaha ... apa yang terjadi, hah? Kenapa tangan elo bisa masuk ke dalam lantai situ, Sithok?"
"Berhenti ketawa, Ogeb! Sekarang bantuin gua menarik tangan gua yang tersangkut ini!" pinta Siji, memelas.