Sore harinya, Reiji yang masih berwujud kucing menemani Siji pergi ke toserba yang berada di sekitaran kompleks rumah Pradhika. Tanpa Siji duga, ia bertemu dengan Ryushin di sana. Ryushin terlihat sedang menata barang ke beberapa rak, menyesuaikan dengan label yang tertera.
Ah, sekedar informasi saja, Siji kembali berhutang untuk membeli telur dan susu. Siji hanya membeli telur 1/4 kg kemarin, jadi langsung habis dalam sehari untuk makan mereka di pagi dan siang hari. Jadi, Siji memutuskan berhutang kembali pada rentenir sekelas Yuji, yang menentukan jika bunga setiap pinjaman adalah 20%. Padahal, Yuji juga yang memakan, tapi semua tagihan dilimpahkan pada Siji sebagai kakak tertua.
Siji merasakan firasat buruk malam ini. Setiap kali berhubungan dengan orang-orang yang memiliki kemampuan khusus seperti Ryushin itu, ia selalu merasa kesal.