Setelah beberes selama beberapa menit, Reiji siap untuk pulang. Dudung izin untuk ikut mengantar Reiji sampai ke rumah Pradhika. Namun, ditolak oleh Pak Jo. Pak Jo menyuruh Dudung untuk kembali ke ruang tamu untuk ikut pembelajaran.
Dudung mengembuskan napas kasar. Jadi, ia gagal bolos pelajaran saat ini. Padahal, ia berniat ikut tadi agar bisa bolos.
"Biar Bapak yang bawa Rei!" ucap Pak Jo sambil merebut tas ransel dari punggung Reiji.
Pak Jo membawakan tas ransel milik Reiji. Ia menggandeng tangan Reiji yang terlihat masih lemah. Mereka masuk ke mobil Pak Jo dan menuju ke kediaman Pradhika.
Sepanjang jalan, Reiji hanya terdiam sambil tertunduk. Pak Jo semakin khawatir melihat muridnya yang biasanya cerah itu, tapi sekarang terlihat tertunduk sedih.
"Apa yang masih mengganjal di hatimu, Rei?"
Reiji menggeleng lemah. Ia bingung sendiri dengan apa yang ia rasakan saat ini. Ia merasa khawatir entah pada siapa. Ia masih bingung.