Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Club Red Rose kota M
Ruang kerja tempat pemilik club itu sunyi seketika, saat si empu ruangan terduduk dengan tangan mencengkram pegangan kursi.
Ia menatap nanar permukaan meja dengan banyak kertas laporan tergeletak di sana, sama sekali tidak bisa menjawab apa yang dikatakan wanita di depannya.
Ya, ia hanya terdiam dengan bibir terbuka dan tutup, tanpa bisa melanjutkan kalimat yang hendak dikatakannya.
Terang saja, bagaimana bisa ia menjawab jika dulupun ia merasakan ini kepada seseorang, tepatnya seseorang yang dekat dengannya dan kemudian diketahuinya seseorang yang bertentangan dengan keluarganya.
Bukan itu yang jadi masalah, tapi pria itu tidak jujur dengan keadaan dan siapa pria itu sesungguhnya, sampai ia tahu dengan kenyataan melalui cara tidak terduga.
Sengketa lahan.
"Tidak bisa menjawabnya?"
