Bagian 0,5 : Darinya Yang (Dulu) Memegang Kisah Terburuk
Kala cahaya datang melintasi Bumi, perintah-Nya kepada ciptaan-Nya, untuk bertarung mati-matian kini di deklarasikan.
Bak mawar yang mekar dalam kegelapan, cahayanya yang merah terang menuntunku pada pertarungan demi satu keinginan.
Gemericing rantai terdengar, menarik peti-peti mati yang berisi tubuh mereka yang malang.
Langkah kakinya melayukan rerumputan hijau, merapuhkan pepohonan, menggelapkan terang.
Tanpa tahu alasan diciptakan, dia terus memikul beban kematian.
Pedangnya bernodakan darah, dari orang-orang yang menyayanginya.
Hanya pemakaman kecil yang bisa dia berikan pada mereka.
Tugu batu menjadi nisan kubur, menandakan bahwa didalam tanah ini, ada tubuh yang disiksa hewan-hewan kecil nan kelaparan.
Perasaannya sedih, walau tak bisa meneteskan air mata.
Biarkanlah jeritannya mengisi dunia yang kecil ini selama 4000 tahun.
Agar semua makhluk di dunia tahu, bahwa dia, pemilik kisah terburuk, hidup diantara mereka.
Goreskan lah pedangmu itu pada jantung yang sekarat.
Tuntun lah mereka pada jalan menuju akhirat.
Dan katakan lah pada mereka, "Dosa-dosamu, kini aku yang menanggung."
Sunyi. Dikelilingi kegelapan nan hitam. Bertemankan darah dan ajal. Baginya, hanya dirinya lah yang pantas mati saat ini.
"Kutukan ini ... kapan akan berakhir ... wahai Tuhan ku?"
"Kesempatan akan datang padamu, kelak. Tidak hari ini, tidak pula esok hari. Tapi, tak lama lagi."
Sambil menunggu ajal nya, dia mendatangkan ajal pada yang lain, berharap saat itu juga dia yang ditikam orang-orang.
Kebahagiaan? Pemilik kisah terburuk tidak memiliki itu.
Yang dia punya hanyalah dirinya, dan tetesan darah ditangannya.
Menunduk, menatap peti kayu didalam lubang.
Hingga kini pun, dirinya berharap, Tuhan mengangkat penderitaannya.
Baca di : Wattpad & Webnovel
I'm serializing this work on Webnovel. Head over to Webnovel for the other chapter updates! https://www.webnovel.com