Bagian 0 : Prolog
[Selamat, servant anda telah mengalahkan 1 servant musuh. Anda akan segera menerima hadiah.]
Suara wanita muda terdengar jelas di kepalaku. Handphone di saku celanaku juga berdering.
Sebenarnya, apa yang terjadi? Kenapa dunia berubah seperti ini?
"Dan juga, siapa kau?!"
Tubuh besar dibaluti perban. Membawa pedang berlumuran darah. Berkepala tengkorak rusa. Dan di belakang tubuhnya ... ada banyak peti mati yang melayang.
"Master, hidupku hanya untuk melayanimu. Aku, Saber, akan membawakan kemenangan kepadamu."
Dia merendahkan dirinya dihadapanku. Bertekuk lutut sambil meletakkan pedang di samping tubuhnya.
"Tapi ... kenapa ... kau harus membunuh keluarga ku ..?"
Ia terdiam, tertunduk dengan perasaan bersalah.
"Ini adalah taktik, agar Master menang di pertandingan ini."
Tubuhku mulai merasa panas karena marah. Ku maki dirinya yang bahkan tidak meminta maaf. Makhluk yang membunuh keluargaku, kini bertekuk lutut dihadapanku. Sambil mengatakan hal yang tak aku mengerti.
"Pertandingan apa yang kau maksud, hah?! Seberapa pentingnya pertandingan itu untuk ku sampai kau perlu membunuh keluargaku?!"
Nafas ku berat, tak sanggup melihat mayat orang-orang yang ku cintai. Pelan pelan, kesadaranku mulai menghilang. Tubuhku terjatuh. Terkulai lemas dilantai sambil menatap mata merah terangnya.
"Master, maafkan aku. Tapi, selamat datang di Perang Bintang Jatuh ke-5. Selamat datang di pertandingan, yang akan membawamu menemui Tuhan."
Rasanya sungguh sakit, kala takdir-Nya dapat mengalahkan segala keinginan ciptaan-Nya. Dan kini, rasa sakit itu membuat aku jatuh pingsan. Padahal, dipukul puluhan kali pun aku masih bisa berdiri.
Masalahnya, yang sakit bukanlah tubuhku. Melainkan hatiku.
baca di : wattpad.com & webnovel.com