"Yen, dengarkan aku," ujar Ardha Candra.
Hanya saja, pria itu kembali terdiam. Ia tidak tega untuk mengatakan bahwa berkemungkinan besar Tomi sudah meninggal dibunuh makhluk siluman itu dan kemudian menggunakan wujudnya sebagai Tomi.
Tidak, Ardha Candra tidak tega sama sekali. Yeni hanyalah seorang wanita biasa yang hanya menginginkan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Jika ia harus mengatakan hal ini, tentu ini dapat memukul perasaan dan pikiran Yeni lebih jauh lagi.
Terlebih lagi, Yeni sedang hamil. Kehamilan yang memasuki usia tujuh bulan. Dengan semua yang ia lihat tadi saja sudah membuat wanita itu begitu terpuruk dalam kesedihan, apalagi jika harus ditambah dengan berita kemungkinan suaminya sudah mati terbunuh.
Tentu, Ardha Candra tidak ingin melihat temannya itu menjadi semakin sedih alih-alih kehilangan akal sehatnya karena tidak bisa menerima semua kenyataan itu dalam kepalanya.
Tidak, tidak, tidak… itu tidak akan terjadi, gumam Ardha Candra dalam hati.