Setelah itu, Ardha Candra dan Clara Dimitrova pun akhirnya meninggalkan ruangan tersebut.
Tanpa mereka sadari semua itu sudah menjadi perhatian dan rencana dari Aka Manah yang sedang mengawasi langkah mereka menjauh.
Aka Manah yang berdiri santai dengan bersandar satu bahu ke dinding itu tersenyum dan kemudian menghilang ke sudut lain koridor tersebut.
"Sudahlah," kata Clara Dimitrova di dalam lift itu kepada Ardha Candra. Lift tersebut membawa mereka turun ke lantai dasar. "Kau jangan terlalu mengkhawatirkan Jasmine. Aku yakin, jika kondisi mendesak, mau tidak mau para dokter itu akan terpaksa mengeluarkan embrio tersebut dari dalam kandungannya."
Ardha Candra hanya terlihat tertunduk lesu dalam keheningannya itu.
Clara menghela napas dalam-dalam. "Rumah sakit ini punya reputasi bagus, Ardha. Kau sendiri sudah mengalami."
"Aku tahu," kata Ardha Candra. "Aku hanya… entahlah."
"Jangan terlalu memusingkan soal pacarmu itu."