Di markas sementara para Iblis, di dalam sebuah kamar yang ada di lantai dua, Pharas sedang menggerakkan pinggulnya dengan irama yang tidak terlalu cepat. Ia dengan tubuh manusianya sedang dalam keadaan telajang bulat, duduk mengangkangi tubuh Zahal yang juga tengah bertelanjang tanpa sehelai pakaian pun.
Zahal tersenyum lebar sembari menikmati permainan sang ratu Alkonost tersebut. Buah dada besar yang menggelantung dan bergoyang-goyang itu menjadi perhatian tersendiri oleh kedua tangan sang pria.
Tubuh mereka sama-sama telah basah oleh keringat masing-masing.
Zahal kemudian memindahkan tangannya ke pinggang Pharas, lalu melemparkan tubuh Pharas dengan lembut ke samping kiri, dan dengan cepat pula Zahal berbalik. Kini posisi mereka bertukar, Zahal di atas dan Pharas pula di bawah tindihan tubuh pria tersebut.