Jam sembilan pagi, warung Bi Ayu terlihat masih ramai saja. Tapi, kali ini ramai karena kehadiran Jong, Steaven, Ambar, dan Dinda yang masing-masing membawa satu koper berisi cadangan pakaian dan segala hal lainnya di dalam koper-koper tersebut.
Pagi itu adalah hari keberangkatan Rezqi dan kawan-kawannya untuk memulai liburan mereka, dan tujuannya adalah Labuan Bajo. Tidak seperti keempat sahabatnya itu, Rezqi hanya membawa sebuah tas punggung yang tidak terlalu besar, dan hanya membawa sedikit pakaian cadangannya. Karena, Rezqi sendiri bukanlah tipikal laki-laki yang mau bersusah-susah membawa ini-itu dalam satu perjalanan. Ia suka yang simpel-simpel saja.
Sebuah mobil jenis minibus berwarna coklat susu sudah menunggu di depan warung. Mobil itu adalah mobil milik tetangga dari Jong, dan si pemilik sendirilah yang akan mengantarkan Jong dan rekan-rekannya ke bandar udara Soekarno-Hatta. Dia ada di tengah-tengah muda-mudi tersebut di dalam warung.