Cukup sudah kau lukai hatiku,
Yang selalu tulus mencintaimu,
Ku ikhlaskan semua yang terjadi,
Ku akhiri cukup sampai disini.
_Khanza Arisha_
***
Mengapa begini?
Berjalan gontai, dari parkiran Arif tuju ruangan kelasnya. Tidak ada semangat seperti biasa, sebab ia tidak ke sekolah dengan Khanza.
Bila memang engkau tak lagi cinta
Lebih baik engkau katakan saja
Kurelakan bila kau ingin pergi
Meninggalkan luka didalam hati.
_Arif Saputra Wijaya_
Masuk ke dalam kelas, Arif menghela napas karena hanya ada Dea yang berkutat dengan buku dan pulpennya.
"Lho, mana Khanza, Rif?" tanya gadis bar-bar itu.
Arif mengendikkan bahu, menghempaskan bokong ke bangku, mulutnya membeku. Hati pilu, raga pun sayu.
Dari gelagat Arif, wanita bar-bar itu menebak sedang ada pertempuran dunia kedua antara lelaki tempramental dengan gadis cupu.
Dan benar saja, selang berapa lama. Masuklah Khanza dengan wajah yang sama sendunya. Saling melempar tatapan dengan binar bening penuh pertanyaan.