"I LOVE YOU KHANZA ARISHA"
Ternganga. Mata Khanza pun terbelalak sempurna. Usai sudah ia membuka kain kasa yang melilit pada tangan Arif. Dan siapa sangka, bukan luka yang terbungkus di sana, melainkan sebuah tulisan atas ungkapan perasaan Arif Saputra Wijaya.
"Banyak banget 'kan lukanya?" celetuk Arif menyadarkan keterpukauan Khanza.
Gadis cupu tersebut menengadah. Menatap pada wajah cerah sang kekasih, tak kuasa menahan haru, ia sematkan tawa bahagia di sela bibirnya. "Jahil," omel Khanza seraya memukul manja dada bidang lelaki pujaan hatinya. "Kenapa kepikiran prank luka segala? Nggak tahu apa aku takut sekali bukanya? Aku pikir kamu beneran luka."
Tawa Arif pecah. Menarik tangan sang kekasih, ia peluk erat Khanza dan ia taburkan ciuman pada pucuk kepala. "Tapi aku benar panik sekali saat kamu hilang tadi, Za," jujur lelaki itu.