"Kita hanyalah manusia biasa yang menginginkan keadaan selalu baik-baik saja. Namun apa dayaku? Namun apa dayamu? Dari masalah ini baruku sadari kalau Tuhan itu maha segalanya. Dalam sekejap ia bisa mengubah-ubah takdir makhluk-Nya._Arif_
***
"Baiklah. Kalau begitu jangan salahkan saya, jika saya melakukan di sini saja."
Mengangkat tangan dan melayangkan pada Arif. Zay bukannya memukul, dia malah memeluk pemuda di depannya dengan gelak tawa yang pecah dari bibirnya. "Ha-ha-ha! Kamu tegang banget Dek," Ledek Zay. Lantas menepuk-nepuk bahu Arif, dia berdehem menghentikan tawa.
Arif terperanjat kaget, mendapati pelukan dariĀ Zay. Pasalnya sangat jelas terlihat kalau Kakak dari Khanza itu sangat murka kepadanya tadi. Lalu Apa maksudnya ini? apa dia hanya bercanda? Mengerjap beberapa kali, Arif coba mengumpulkan nyawa yang sempat melayang karena ulah lelaki di depannya.
"Ma-maksud, Kak Zay?"