Tak terasa mata berkaca-kaca. Sudah tujuh belas tahun Arif menghirup udara di dunia, baru kali ini dia dibuat panik oleh yang namanya wanita. Ckck. Dan parahnya wanita itu adalah gadis cupu yang baru hari ini berubah menjadi ratu. Meskipun begitu, Arif mencintai apa adanya Khanza.
Kita periksa di gudang ujung sekolah!"
Ide Randra membawa mereka bertiga berjalan menuju ke gudang ujung sekolah. Arif yang mengambil langkah lebar, berjalan lebih dulu karena tak sabar ingin memeriksa apakah Khanza berada di sana.
"Firasat gue Khanza ada di sana, De," ujar Randra yang tak kalah khawatir dari Arif.
"Semoga kita cepat menemukan Khanza, Rand," harap Dea.
Sekolah saat ini sepi karena jam istirahat sudah usai. Dan ketiga siswa tersebut kembali membolos di jam pelajaran. Kalau sampai terjadi apa-apa dengan Khanza, Arif tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Begitu pun Randra, kalau sampai gadis cupu itu celaka maka rasa bersalah pun sudah pasti menghantuinya.