Khanza berlari ke kamar. Mengunci diri, ia masih tidak bisa move on dari kejadian tadi. Arif benar-benar menguji nyali.
"Panas," ujar Khanza seraya mengibaskan kedua tangan ke muka.
"Aku harus mandi." Lantas ke kamar kecil, ia pun merendam diri dengan wewangian aromaterapy di bathupnya.
Tiga puluh menit berendam membuat suasana hatinya berangsur tenang. Lantas pergi ke shower ia pun membersihkan tubuh di bawah guyuran air dingin tersebut.
"Za ayo makan, semua sudah menunggu lo." Sisi memanggil sang Adik ipar yang tak kunjung keluar dari kamarnya.
"Iya Kak. Sebentar, nanti Khanza turun." Bersiap-siap di kamar, Khanza menggonta-ganti baju sejak tadi. Hampir semua pakaian ia keluarkan dan belum ada yang sreg dengan keinginan.