Di lain tempat, ada seseorang yang terlihat begitu gelisah dengan menggenggam handphone-nya. Arif berkali-kali menghubungi Khanza tapi tak ada jawaban sama sekali dari gadis cupu tersebut.
Sudah dua hari Khanza tidak ada kabar sama sekali, bahkan hari ini pun dia tidak masuk ke sekolah lagi. Mengira masih marah, Arif pun memutuskan mendatangi Khanza ke rumah. Namun sayangnya gadis cupu tersebut menolak bertemu dengannya.
"Maaf Nak Arif. Khanza masih belum mau bertemu siapa-siapa," terang sang Mama. "Dia terlalu terpukul atas kematian Kakaknya."
Sontak kaget, Arif benar-benar tidak tahu berita duka tersebut.
"Wajar saja, dia memang paling dekat dengan Kakak-kakanya, tapi tenang saja, setelah ia baikan pasti ia akan sekolah lagi."
Mencoba mengerti, Arif pun pamit pergi. Namun setelah dua hari berlalu, nyatanya Khanza belum terlihat batang hidungnya juga.
"De, Dea!" panggil Arif pada perempuan yang berjalan di depannya.
