Mengeja sebuah nama, menyimpan satu cinta. Tujuan seiya sekata, bahagia pun didapat sampai ujung cerita. Berharap selalu bersama, sampai umur semakin menua.
_Arif Saputra Wijaya_
Bimbang terhempas, gundah pun terlepas. Cinta sudah bebas, dari masalah yang mengupas. Berkat doa terlafaz, abadikan setiap napas.
_Khanza Arisha_
***
Degh-degh-degh!
Jantung Arif bertalu-talu setelah orang tua Khanza pamit berlalu. Meninggalkan dia berdua, dengan rasa yang sudah tidak biasa. Memang ada Sisi yang masih tinggal di rumah itu, tapi ibu hamil tua satu itu, di minta untuk istirahat saja di dalam kamarnya.
Kok aku makin gugup ya? Padahal aku sama Khanza sudah berbulan-bulan bersama, batin Arif.
"K-Kamu kenapa?" tanya Khanza saat sang kekasih yang mengompres kakinya justru diam dengan peluh di dahi.
Arif yang sejak tadi telaten berkutat dengan handuk kecil di tambah es batu itu pun mendongak. "Nggak apa-apa," sahutnya. Lalu kembali menundukkan pandangannya.