Dari mana datangnya tegang? dari jantung yang berdegub kencang. Dari mana hadirnya gugup? dari nyali yang kini turut menciut. Seperti itulah kira-kira gambaran Angel saat ini. Duduk manis di sofa ruang tamu, ia menunduk dengan rasa malu.
Pranata—Dady dari Angel tiba-tiba menelpon setelah ia ditinggalkan Aldi di resto. Mengajak wanita cantik tersebut untuk bertandang ke rumah keluarga Wijaya.
"Wah! Benarkah, Dad?" antusias Angel. "Kapan?"
"Nanti sore, Nak."
Bergegas pulang. Angel pun menyempatkan diri untuk mampir kesebuah butik pakaian. Membeli gaun dan sepatu merah, tidak lupa ia juga mempermak diri ke salon. Menata rambut sebagus mungkin, ia juga meminta pihak salon memake over wajahnya. Setelah selesai perawatan, ia pun membawa diri untuk pulang. Eits, baru juga menapakkan kaki di rumah, Angel sudah disuruh berganti baju.
"Nanti kita terlalu sore ke rumah Pak Wijaya," desak Pranata.
"Iya, Dad."
