Sewindu sudah ....
Ku 'tak mendengar suaramu.
Ku 'tak lagi lihat senyumanmu.
Yang s'lalu menghiasi hariku.
Sewindu sudah ....
Kau tak berada di sisiku.
Kau menghilang dari pandanganku.
Tak tahu kini kau di mana.
***
Suasana meja yang di tempati Arif, Randra, dan Khanza menjadi hening. Dengan pikiran masing-masing ketiga remaja tersebut, terpaku pada panggung sederhana di depan sana.
Randra—lelaki dengan balutan jaket kulit itu seketika menyesal karena secara halus sudah menantang Dea berduet bersama lelaki yang memetik gitar dengan piawai. Mengepalkan tangan, beberapa kali ia memergoki kekasihnya saling lempar senyum dengan teman duetnya.
Awas saja, habis ini gue pastiin Dea tidak akan berani bikin sport jantung gue lagi, batin Randra.
***
Ternyata belum siap aku ....
Kehilangan dirimu ....
Belum sanggup untuk jauh darimu.
Yang masih selalu ada dalam hatiku.
Sewindu sudah ....
Kau tak berada di sisiku.
Kau menghilang dari pandanganku, oh-oh!
