Belum pernah kujumpai gelombang sedahsyat ini, menghantam perasaan sampai jantungku berdegup tak karuan. Namun menurunkan jangkar sampai hati yang paling dasar adalah keputusanku secara sadar. Apa pun resikonya maka akan kuhadapi dengan sabar._Dea_
Hatiku terus mengeja rindu, sementara bibirku sudah membaca bahasa cinta. Merangkai semua cerita lewat decapan yang tercipta. Sungguh aku tak kuasa menolak pesona bibirnya, candu ini begitu manis memabukkan jiwa._Randra_
Saat merasa pasokan oksigen mereka mulai menipis. Randra yang memulai permainan pun segera mengakhiri dengan menarik diri lebih dulu. Memberikan senyum selembut-lembutnya, ia lantas mengulurkan tangan untuk menghapus jejak ciuman di bibir Dea.
Dea baru bisa membuka mata setelah menetralkan degup jantung berserta napasnya. Ini gila, ini benar-benar gila. Aku habis berciuman dengan Randra, batinnya. Tak mampu membalas senyuman sang pujaan hati, keadaan wanita bar-bar itu masih shock dengan sedikitnya pasokan nyali.