Zay menonton Vidio yang dikirimkan anak buahnya. Mengepalkan tangan ia pun menyeringai bak iblis yang kejam.
"Erlangga, kamu sudah salah bermain-main dengan pewaris tunggal Wijaya," gumamnya.
Mencari kontak orang, Zay pun menghubungi asisten pribadinya. "Tolong kamu lacak keberadaan mobil dalam vidio itu." Rupanya dia sudah mengirimkan Vidio pada lelaki yang selama ini menjadi kepercayaannya.
"Baik Bos."
Ponsel Zay mati dan tepat setelah itu nama Irfan Wijaya tertera menghubunginya. "Pasti kabar kecelakaan sudah merebak di mana-mana. Dan orang menyangka Ariflah yang menjadi korbannya."
Zay mengangkat segera telpon Ayah Arif tersebut. "Hallo Pak Irfan, Bapak tidak usah khawatir, Arif baik-baik saja bersama saya," sembur Zay langsung.
Helaan napas lega pun keluar dari sela bibir Irfan. "Syukurlah kalau dia selamat dalam kecelakaan itu."
"Bukan Arif yang terlibat kecelakaan Pak, tapi anak buah saya yang membawa mobil putra Bapak."
