"Kalian itu kenapa sih suka sekali bikin keributan, sekali saja Bapak masuk ke sini kalian damai kenapa?"
"Maaf Pak," sahut Randra dan Arif bersamaan.
Sedari tadi mereka mengiyakan saja wejangan sang Guru ganteng. Toh setelah guru itu menghilang, nasehat tadi juga akan hilang. Itulah kebiasaan Arif dan juga Randra dalam kelasnya.
"Ya sudah. Capek bapak dari tadi ngomong. Kalian semua jangan ribut, setelah ini tetap Bapak yang akan ngajar. Ibu Eni sedang ada kegiatan di luar sekolah, tadi beliau minta saya yang gantikan."
Dan sontak Randra melongo tak percaya. Terjebak dengan guru killer sampai istirahat tiba.
Dea pun menghela napas beratnya. Gila saja, dia bakalan tetap sebangku bersama pria kadal. Untunglah semenjak tadi, tidak ada keributan dengan mereka. Dan gadis itu berjanji untuk tetap diam biar hatinya juga tetap adem ayem.