Itu urusan anak muda. Saya tidak akan ikut campur urusan cinta kalian." Zay sepertinya mengerti apa yang ingin di tanyakan Arif.
"Saya juga pernah muda dan merasakan hal yang sama seperti yang kamu alami. Pesan saya hanya satu, pilihlah wanita yang menjadi pilihan hati kamu. Bukan karena nafsu sesaat yang bisa meruntuhkan duniamu." Zay beringsut bangun dari kursi. Namun ia rupanya masih belum beranjak pergi. Ada nasehat lagi yang ingin ia sampaikan pada pemuda yang menurutnya seperti adik sendiri.
"Oh ya satu lagi. Jaga batasan kalian selama masih muda. Jangan sampai terjerumus ke hal yang di sesali nantinya. Sesulit apa pun masalah akan ada jalan keluarnya. Jangan lari ke rokok apalagi hal yang terlarang lainnya."
Ah Arif benar-benar tertampar oleh kata-kata Zay. Ternyata seperti ini rasanya mempunyai Kakak laki-laki, bisa membimbing ia ke jalan yang lebih benar lagi.
"T-Terima k-kasih nasehatnya." Andai dia bukan lelaki, mungkin Arif sudah menangis haru untuk kali ini.