Raga nya masih di perjalanan namun hatinya dan pikiran sudah tiba di rumah sakit yang ia tuju.
Selang 30 menit dari bandara Aditya menghentikan mobil yang ditumpanginya di depan sebuah halte bus. Dia membuka pintu belakang mobil begitu supirnya berhasil menginjak rem.
Aeorang gadis yang dikenalnya memang sedang ada disana terduduk lemas, kepalanya menatap ke bawah, disampingnya terdapat koper. Gadis itu tersorot sinar matahari yang membuat mata coklatnya semakin terang, tiupan angin membuat rambutnya yang terurai sangat indah dipandang.
"Khai" Teriak Aditya begitu melihat gadis itu.
Mendengar seseorang memanggilnya Khaira mengangkat kepalanya. "Aditya," lirihnya kaget.
Qditya berjalan cepat dan dalam hitungan detik ia sudah berada di hadapan gadis itu. ia membuka jas hitam yang dikenakannya untuk menutupi badan khaira karena panas, padahal badannya yang kokoh pun sudah mampu menghalangi sorotan matahari yang kini menyoroti punggungnya.