Wajah panik tak hanya di wajah lelaki itu tapi adik perempuan itu juga melihat kakaknya terbaring seperti itu sangat membuatnya merasa bersalah.
dia tak menyangka akan menjadi seperti ini dan akan membuat kepala kakaknya terluka karena kecerobohan yang dia miliki ia juga sebenarnya panik karena pagi-pagi buta ada suara-suara yang mengganggu tidurnya hal itu membuatnya tidak bisa berpikir panjang dan mengambil keputusan untuk memukul orang yang ada di depannya itu.
Kemudian para suster mendorong nya dengan jalan cepat dan masuk ke ruangan UGD. Leo dan Aditya yang bersama-sama mendorong brankar tidak bisa ikut masuk ke ruangan UGD karena itu udah SOP setiap Rumah Sakit agar tidak mengganggu pengecekan pasien untuk menghindari shock dari keluarga yang kemungkinan mengganggu fokus dokter dan perawat dalam memberi tindakan pertama.
"Dek." Aditya menepuk pundak Leo dan mengajak nya duduk di ruang tunggu.
Leo melirik Aditya. "Kak Adit, kak Khai akan baik-baik ajah kan?"