Namun kali ini lelaki itu tak berbicara apapun pada kekasihnya walau biasanya ia banyak bicara omong kosong atau becandaan.
Awalnya Denzel hanya diam, setelah sampai di depan kampus dia membuka mulutnya. "Khai, mulai besok jangan mendorong kursi roda ku lagi oke!" ucap Denzel.
Khaira merasa ada sesuatu mengganjal dari ucapan kekasihnya itu. "Why?" jawab Khaira.
"Nothing!"
Denzel pergi begitu saja. Kemudian Khaira yang berdiri mematung dijemput Ayahnya.
Sesampainya di rumah. Denzel berbicara pada ibunya ia mengungkapkan keinginan untuk pindah lagi ke Amerika dan bermaksud kuliah serta menjalani pengobatan disana.
Selin sangat terkejut mendengar penuturan putranya itu. "Apa ada masalah?" tanya Selin.
"Aku kasihan sama Mama, juga Khaira." jawab Denzel.
Selin tidak melanjutkan lagi pertanyaan nya, dia mengerti perasaan putranya begitu dia kehilangan kemampuan berjalan ia sangat murung.