Ayah nya memang sedikit tegas dalam hal apapun, termasuk kehidupan. Apalagi mereka hidup lama di Amerika.
Laki-laki itu tampak berjalan memasuki sebuah kamar di samping tangga naik, Selin tampak menggenggam tangannya sendiri dengan erat dan melihat kearah Eza memasuki kamar Denzel, terlihat ia tampak khawatir membuat Khaira semakin menerka-nerka.
Pintu kamar terbuka, Denzel menatap siapa yang datang ke kamarnya, ia melihat sosok Ayah yang membuatnya sedikit gemetar namun tetap tidak bergerak, Denzel duduk di kursi rodanya, Eza menghampiri putra semata wayangnya itu. "Hei, anak nakal sekarang kamu memiliki mainan baru, duduk di kursi roda setelah menghancurkan mobil seharga miliaran, ini hukuman bagimu karena tidak pernah latih pada perintah orangtua," ucap Eza memegang kedua bagian kursi roda Eza, membuat Eza menatapnya lekat.
"Kamu seperti nya akhirnya akan berguna bagi Ayah," lanjut Eza.
"Apa maksudmu?" tanya Denzel.
