Setelah mengiyakan pertanyaan sang guru, ia sebenarnya merasa sedikit tidak enak. Namun gadis kecil itu terlihat sangat bahagia.
Ia mengangguk, ia merasa bersalah sebenarnya berbohong. Namun ia tidak mau melihat Khaira menangis dan di sakiti teman-temannya lagi.
"Pantesan Khaira cantik sekali, Ayah dan Ibunya rupanya memang sangat cantik dan tampan," puji guru itu.
Hal itu membuat pipi Adi merah merekah, ia sangat terlihat imut mendengar itu. Kemudian Adi pamit untuk pulang.
"Papa," panggil Khaira.
Adi menengok. "Apa Papa lupa?" ucap gadis itu.
Adi mengingat-ingat sesuatu, kemudian anak itu menggerak-gerakkan pipinya, dan langsung membuat Adi membungkuk dan mencium nya. Setelah itu Adi pergi.
Khaira sangat bahagia, dan disisi lain murid lain itu melihat Khaira disayangi seperti itu oleh Papanya.