Lelaki yang biasanya terlihat tenang tanpa banyak bicara sama sekali, akhirnya ia membuka mulutnya.
"Aku sebenarnya terus memikirkan tentang ini, aku tidak pernah memikirkan bahwa Denzel bukan anakku, sedikitpun tidak!" Lirih Adi, membuat semua orang menatapnya.
Tiba-tiba Denzel turun dari lantai dua kearahnya, anak itu memeluk Adi. "Papa, ayo main! Denzel mau main perang-perangan,"
Anak itu memeluk Adi yang dia kira adalah papanya, tatapan semua orang tiba-tiba haru, Adi mencium pipi Denzel, "Sayang, main sama Mbok dulu ya, nanti papa ke atas oke!" Ucap Adi.
Denzel langsung menurut begitu saja.
"Maaf untuk keluarga Eza, tapi saya benar-benar belum bisa melepaskan Denzel, saya dan anak itu sudah seperti benar-benar menyatu, saya bahkan memikirkan bagaimana saya tanpa dia, tiba-tiba Adi memegang kedua ujung matanya ia menekan nya agar air matanya tidak tumpah, entah mengapa sulit sekali menerima kenyataan bahwa Denzel bukan putranya, bahkan didepan Ayah kandung anak itu.