Tatapan nya berubah menjadi sedikit kaku sebelum melontarkan ucapan pada sang suami.
"Apa kita akan menghabiskan malam bersama lagi, nanti malam?" tanya Kania.
"Aku mau, jadi kamu juga harus mau! Jika tidak, itu akan menjadi dosa!" Jawab Damar.
Kania tertawa, ia menunggu sang suami sampai menghabiskan makanan nya, dan mengatakan jangan turun sampai pekerjaan renovasi nya selesai, Damar mengangguk pelan mengerti.
Damar membuka laci di sampingnya, ia meminum pil untuk sakit jantungnya, Kania tidak mengetahui itu!
Kania menghabiskan waktu membenahi semuanya, hingga pemandangan ruang tamunya berubah 180 derajat, kini ruangan yang terlihat kosong dan luas itu memiliki sekat yang banyak, sebuah rak buku besar di ujung kaca dengan dua kursi besar untuk santai membaca buku dan meja kecil ditengahnya, Kania menambahkan satu bunga anggrek putih di sebuah vas kecil dan menaruhnya di meja itu.