Setelah ia selesai bersiap dan membawa makanan untuk sarapan.
Dimas masuk dan menaruh bungkusan nasi uduk itu di atas meja, sembari menunggu Kania berdandan Dimas makan lebih dulu.
Kania segera menyelesaikan dandanan nya, sedikit polesan di wajah cantiknya membuat pangling siapa saja yang melihatnya.
Kania seperti biasa Hanya mengambil sarapan nasi uduknya untuk dimakan dikantor.
Mereka berdua seperti biasa berangkat menyusuri jalan kecil depan rumahnya, suara klakson terus berbunyi begitu Kania dan Dimas berjalan keluar dari jam itu.
Kania menoleh dan berkata, "Adi, kenapa sudah disini." Kania menghampiri dan sedikit membungkuk, memastikan orang nya adalah Adi.
"Aku akan mengantarmu, setelah mengantar Dimas! Ayo," kata Adi.
Kania hanya tersenyum dan Dimas mengikuti arahan mereka.
"Yah, aku sudah berdiri disini dari jam enam pagi hanya untuk bertemu dengan Dimas!" Lirih teman sebaya Silvia.
"Ini bukan keberuntungan kita sepertinya!" lirih teman lainnya.