Denzel yang biasanya bersikap santai ia sekarang sedikit beringas entah angin dari mana membuatnya seperti ini. Ia bahkan hampir kehilangan kesabarannya.
Ia berusaha menahan tapi rasa cemburunya kian menyiksa. Denzel juga merasa bahwa ini adalah efek dari dorongan hasrat ingin memiliki Lolly seutuhnya.
Laki-laki berparas tampan itu amat sangat geram, ia langsung menyetir dengan satu tangan dan langsung menuju rumah Kania, ia tahu pasti gadis itu pasti akan segera pulang.
Benar saja, mereka sampai berbarengan, Denzel tampak emosi melihat Kania turun dari mobil Denzel. "Ly!" Teriak Denzel, dengan suara hampir nyaring di telingaanya.
Gadis itu amat kaget dibuatnya, "Kenapa Denz? bukankah teriakan mu berlebihan!" Lolly sebenarnya malu jika saja ada orang lain yang mendengar nya.
"Haruskah aku menyimak lebih banyak kelakuanmu dibelakang ku?" ucap Denzel.