Hari semakin siang, matahari sudah terasa membakar atas kepala Lolly dan Herrin mereka tidak punya sanak saudara lagi.
Sesekali ia mengecek ponselnya, namun memang sama sekali tidak memiliki teman dekat. Sampai akhirnya Lolly pingsan karena kelelahan, Herrin kaget bukan main.
Warga berkerumun di sana, dan membantu Herrin menghubungi ambulance.
Begitu membuka mata, ia masih merasa pening sekali, ia Melihat Herrin disampingnya. "Kak, kakak udah baikan?" tanya nya penuh khawatir.
Lolly susah payah mengangguk. "Ly, kamu udah enggak apa-apa?" suara seorang lelaki menanyai Lolly.
Kini gadis itu menoleh kearah sumber suara. "Denzel kok kamu bisa disini?" ia mengenali orang itu.
"Tadi aku telpon Herrin karena aku memang wali kelasnya juga dan menanyai kenapa dia enggak masuk, ia memberitahu ku kamu disini!"
"Maaf jadi merepotkan Denz, kamu boleh pulang , makasih ya?"
"Lalu kamu mau kemana?" tanya Denzel.