5 bulan berlalu di pagi hari yang dingin.
Herrin semakin menjadi-jadi, ia keluar dari kamarnya dengan memegang sebuah buku,entah mengapa dia marah.
Ia berjalan melewati Yuni dan Rani kemudian duduk di meja ruang tamu dengan menyilang kan kakinya. Pemandangan indah untuk dinikmati kedua asisten rumah tangga itu.
"Ran, gak bisa gini den Herrin harus mempertanggungjawabkan ini, perasaan gue meronta-ronta!" Yunii menyikut Rani.
"Gue juga tapi kita harus sadar diri," Rani mengingatkan.
Lolly merasa perutnya sakit begitu ia bangun tidur, tampak air keluar membasahi kakinya! Ia berteriak sejadi-jadinya, Herrin mendengar teriakan Kakaknya itu, langsung berlari ke lantai dua sampai dia menendang ujung meja dan membuat kakinya terluka, namun ia tak peduli, Rani dan Yuni ikut berlari juga.
Herrin langsung masuk ke pintu Kakaknya karena mengetahui Aditya tidak ada di rumah, "Kak, kenapa?" tanya Herrin langsung menghampiri Kakanya.
"Dek, cepat tolong bawa Kakak ke rumah sakit,"