Walau dalam keadaan dingin yang menyelecap ke kulit di musim penghujan inj.
Damar melirik jam yang memang sudah menunjukan pukul 19.00, ia juga melihat Kania kelelahan setelah hujan-hujanan.
"Oh iya, ya udah saya pulang dulu ya! Terimakasih ya."
"Saya yang terimakasih, bapak sudah menjemput Dimas dari Rumah Sakit," jawab Kania.
Damar mengangguk dan berpamitan! Kania berdiri di ambang pintu menatap Damar sampai keluar dari pekarangan rumahnya.
Sejuta pikiran datang menghampiri pikiran Kania, tentang bagaimana perasaan tadi! Tentang sikap Damar yang dinilainya terlalu baik.
Kania membaringkan tubuhnya diatas kasur mungilnya, kasur berukuran 120×200 itu cukup untuk mengindahkan tubuhnya.
Damar memasuki apartemennya, kini ia tidak bermalam dikantor! Sesekali pemuda Single ituh memang pulang ke kediamannya, ia menekan lift VIP, lift yang hanya boleh dipakai oleh penghuni yang tinggal dari lantai 20 keatas, yang menandakan mereka penghuni elite atau kaya raya sekali.