Karena ia tak enak meninggalkan kantor terlalu lama Tiana bermaksud tidur lebih cepat agar bisa pergi kantor esok hari.
Hari berlanjut, Kania memutuskan masuk kantor karena ia harus tetap bertanggung jawab atas pekerjaannya, tidak lupa ia menitipkan adiknya itu pada Suster.
Sesampainya dikantor, para karyawan Divisinya melihatnya dengan seksama, Kania yang datang tanpa riasan merasa orang-orang sedang membicarakan visualnya.
Sampai baru saja ia duduk di kursinya, secarik kertas menempel di layar komputernya, WANITA MURAHAN! Isi tulisan itu. Kania meraih kertas itu setelah membacanya, lalu bangkit dari kursinya dan menatap semua orang yang ada disana, "Siapa yang menulis ini?" Kania berteriak dengan menahan panas dari pelupuk matanya.
Semua orang memperhatikannya, tidak ada satupun yang menjawab, beberapa hanya mendelik kan mata setelah berbisik.
"Apa maksud kalian dengan ini?" Kania lanjut berucap.