Chereads / terabaikan / Chapter 2 - bagian 1

Chapter 2 - bagian 1

sebelum baca maaf ya kalau nanti kosa kata atau kata-katanya masih belepotan 🤭 maklum masih belajar.. ✌️

selamat membaca 😘

_

_

_

_

seorang gadis cantik dengan pipi sedikit cubby,hidung mancung dan mata yg sedikit bulat terlihat mempesona bagi siapapun yang melihatnya,tak heran jika sebagian teman temannya menyebutnya "si Tomboy belo" ,namun sayang paras yang seharusnya tampil anggun dan berprilaku lemah lembut itu tak nampak padanya,karna pada kenyataannya semua itu berbanding terbalik,tak ada riasan,tak ada wangi wangian tampilanpun bisa di bilang hampir menyerupai laki laki, mungkin yang masih membedakan karena dia masih menggunakan rok.

dengan berjalan sambil mengendap ngendap untuk mengejutkan seseorang yang sedari tadi menunggu kedatanganya,karena posisinya membelakangi dan banyak murid murid yang di sekitar mereka,jadi orang itu tidak menyadari kehadirannya.

"haaaiii.... sohib sayangkuh.." sapa Tifanny sambil merangkul pundak sahabatnya.

"yaa ampun belo....u baru dateng?" tanya Naila sambil mengelus dadanya sedikit terkejut atas kehadiran tifanny yang secara tiba tiba.

"he'em,gue bangun kesiangan tadi,gara gara bang Bagas semalem minta temenin nonton bola hehehe " alasan tifanny tak lupa sambil garuk garuk kepala yang tak gatal.

"ok...ok,ya udah cus kita ke kantin gue udah laper nih" ucap naila sambil mengusap perutnya.

"ehh... tunggu dulu napa nai..." fanny merentangkan tangannya menghalangi naila yang hendak menuju ke kantin.

"apalagi sih fan..?" tanya naila yg mulai kesal karna tak bisa lagi menahan perutnya yang terasa lapar.

"lu udah ngerjain tugas Bu saskia belum?" tanya fanny sambil menunjukkan puppy eyes andalannya.

naila memutar bola matanya jengah,hafal betul maksud dari pertanyaan sahabatnya itu.

"huft.." naila menghela nafas

"nanti gue kasih pinjem" lanjut naila

"yes,makasih naila sayang....emeshhh deh".sok belaga gemas.

mereka pun melangkahkan kakinya menuju kantin sambil bercanda riang.

bruk...

ketika hampir sampai di kantin tubuh Tifanny limbung ke depan saat ada seseorang yang tiba tiba berlari dan menabraknya.

"fanny...!! "

teriak naila yg melihat tifanny akan jatuh.

dengan cekatan orang yang menabrak tersebut menahan badan tifanny dengan posisi melingkarkan tangannya di pinggang ramping tifanny.

"ehh.."

fanny mengerjapkan matanya 2 kali untuk memperjelas penglihatannya,sampai benar benar jelas fanny di buat terpana dengan pemandangannya sekarang .

"ya tuhan... cakep bener ciptaanmu,hamba rela di tabrak tiap hari deh kalau yang nabraknya kaya opa opa korea begini".

kagum tifanny dalam hati,saking terpesonanya dia sampai tak sadar orang sedari tadi menahannya merasa kesemutan.

"heh belo,udah udah terpesonanya?" tegur Raimon yg kesal sedari tadi menahan fanny.

buru buru fanny berdiri tegak dari posisinya sambil garuk garuk kepalanya untuk menutupi saltingnya.

"mmmmakasih ya ka rai..." ucap tifanny sambil menunduk.

"hemm" jawab raimon cuek.

"lu ga kenapa-kenapa kan fan? " tanya naila terlihat cemas sambil memutar balikkan badan tifanny memastikan.

"gue gak kenapa-kenapa kok nai,untung tadi ka rai nangkep gue,kalau ga mungkin gue udah nyungsep ke selokan." terang tifanny sambil senyum-senyum.

"ya ampun...nih bocah abis kesambet apaan ya? tiba tiba jadi lembut gini "

Raimon pun pergi dari hadapan fanny yang sedari tadi diam mematung memperhatikannya.

"woy rai...hoss..hos..hos.. "panggil Rasya dan Riko berbarengan sambil ngos ngosan.

"ya elah rai..lu mau kemana lagi?? gue sma s riko baru sampe lu udah mau langsung cabut aja." tegur rasya sambil mengatur nafasnya yang tersengal.

"eh ada s tomboy belo" goda riko saat melirik ke arah tifanny dan naila yang masih berdiri tak jauh dari Raimon.

tifanny yang malas meladeni riko pun langsung memasang wajah sepeti biasanya.berbeda saat berhadapan dengan Raimon.

"ga usah sok kenal deh ka !". sahut tifanny jutek

rasya yang sedari tadi memperhatikan menahan ketawanya melihat temannya di cuekin seperti itu.

"Rasya Riko...buruan cabut ngapain malah ngajakin ngomong cewe ganjen kaya gitu,basi tau ga." ujar raimon.

naila yang mendengar sahabatnya dikatai pun tak terima.

"maksud lu apa ka??" sewot naila.

"udah,ngapain pada ribut sih?" lerai riko yang melihat Raimon membuka mulutnya siap menjawab pertanyaan naila.

"hati hati brother...sekang lu benci,siapa tau suatu saat lu bakal cinta sama s fanny."

"cih.."

Raimon berdecih mendengar perkataan dari sahabatnya itu

"lagian siapa juga yang suka dan cinta sama balok kaya gitu? gak sudi gue! ".

saut tifanny yang mendengar jawaban raimon yang membuat hatinya sedikit nyeri.

triple R pun bergegas pergi dari kantin,sebelum pergi Raimon melangkah menghampiri fanny sambil mengucapkan kalimat pedasnya.

"jangan pernah ngarep gue bakal cinta atau suka sama lu,ketemu lu aja gue udah enek pengen muntah".

ekspresi jijik pun di tunjukkan Raimon kepada fanny sebelum triple R benar benar pergi.

fanny mengepalkan tangannya mendengar perkataan terakhir dari Raimon,hatinya semakin nyeri karena menyadari dirinya kalah sebelum berjuang.