Ditengah kebahagian itu hanya Kayo yang tampak terdiam dan menyendiri. Hal ini tentu saja membuat Bianca merasa sedikit sedih. Ia pun segera menghampiri putrinya.
"Kayo, kau baik-baik saja?" sapanya. Kayo mengangkat wajahnya dan menatap Bianca sengit.
"Ibu macam apa yang lebih membela pelakor yang sudah merebut suami putrinya?" sarkas Kayo. Bianca terdiam, bukan maksudnya untuk membela Leoni. Tapi, ia sendirri sudah melihat sikap Leoni yang sudah banyak berubah.
Sementara ia melihat sikap Kayo akhir-akhir ini malah semakin menjadi. Dan jujur saja Bianca melihat sifat buruknya yang dulu pada diri Kayo. Bianca tidak mau Kayo seperti dirinya dulu.
"Nak, Mama tau jika mama sudah meninggalkanmu. Tapi, kau harus tau jika mama punya alasan yang kuat. Waktu itu mama sakit, dan nenekmu yang sudah menyelamatkan mama. Karena itu, mama terima syaratnya untuk pergi darimu. Mama minta maaf, seharusnya mama mati saja jika mama tau kau akan benci pada mama," kata Bianca.
