Chereads / Miracle Of Spring / Chapter 1 - 01 At The Time

Miracle Of Spring

nabeebae
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.6k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 01 At The Time

Bunga-bunga berjatuhan satu persatu dan membuat jalanan penuh dengan dedaunan yang tergeletak di tanah. Orang-orang tampak begitu sibuk dengan urusannya masing-masing, ada yang fokus melihat hp, ada yang bermesraan dengan pasangannya, dan ada juga anak sekolah yang tertawa riang bersama temannya. Semua orang menikmati musim semi bersama dengan orang yang mereka sayangi, kecuali aku.

Nely seorang model dan juga CEO dari sebuah perusahaan pakaian terkenal. Ia dapat memiliki itu semua dengan usaha bertahun-tahun dan tanpa ada orang yang mendukungnya, bahkan orang tuanya pun tidak membantunya saat susah. Nely hanya menyayangi ibunya saja, namun saat Nely berumur 5 tahun ibunya meninggal karena kecelakaan saat menolong anaknya. Lalu setelah ibunya meninggal, ayahnya Nely menikah lagi dengan seorang wanita muda, yang umurnya hanya beda 5 tahun dengan Nely. Karna hal itu Nely pun pergi dari rumah dan bekerja keras agar dapat bertahan hidup. Dan sekarang ia menjadi sukses dengan usahanya sendiri.

___

"Nona hari ini ayah anda menelpon dan menyuruh saya untuk memberitahukan pada anda bahwa beliau mengadakan makan malam bersama, apakah nona akan datang?" Tanya sekertaris han

Ah kenapa harus sekarang, aku ingin beristirahat dan tidak ingin bertemu dengan siapapun. aku benci harus tersenyum dan mendengarkan omong kosong untuk mendapatkan perhatianku. Mereka menjilatku dengan kata-kata manis untuk mendapatkan uangku, sungguh menjijikan. Aku berusaha sendiri untuk sampai ke titik ini tanpa bantuan mereka.

"Katakan pada ayah bahwa aku tidak dapat menghadiri makan malam" jawab nely

"Baik nona" jawab sekertaris han

____________________

Setelah sampai di rumah, Nely pun masuk ke kamar dan langsung berbaring di kasur lalu matanya perlahan mulai tertutup.

Tak lama kemudian suara handphone berdering, membuat nely terbangun. Ia pun mengambil handphonenya dan mendapati ayahnya yang menelpon.

"Arghh apa lagi sih! Padahal aku sudah menyuruh sekretaris Han untuk memberitahukan kalau aku tidak akan datang makan malam" ucap Nely dengan kesalnya

Nely pun membiarkan handphonenya dan pergi untuk mandi.

Mungkin aku akan jalan sebentar keluar untuk mencari angin.

____________________

Tak lama kemudian nely pun keluar dari kamar mandi dan memakai bajunya. Ia memakai baju sederhana agar orang tidak dapat mengenalinya. Setelah selesai ia pun keluar dari rumah dan berjalan-jalan sambil menikmati sejuknya angin malam.

Nely berjalan menuju taman yang dulu ia kunjungi bersama ibunya. Dia duduk di kursi taman. Sekarang Nely merasa kesepian, tidak ada yang menemaninya saat ini rasanya begitu sedih membayangkan betapa sulitnya hidup sendirian tanpa ada seseorang bersamanya.

Tanpa sadar air mata jatuh di pipi Nely yang lama kelamaan deras tak terbedungi. Isak tangis terdengar di sunyinya malam itu.

"M-mama apa yang harus a-aku lakukan? Aku kangen mama" ucap nely sambil menundukkan kepalanya. Air matanya terus mangalir tanpa henti.

Tiba-tiba seseorang datang ke hadapan nely, namun hanya terlihat kakinya saja

"kamu gapapa?" Tanya nya dengan nada khawatir

Mendengar itu Nely pun mengangkat kepalanya dan melihat sosok pria yang terlihat seumuran dengannya dengan wajah khawatir.

"G-gapapa" jawab nely masih dengan air mata yang keluar

"Tapi kenapa kamu nangis? Malam-malam begini bahaya diluar sendirian. apa lagi kamu cewe, disinikan sepi bisa aja ada orang ga jelas nyulik kamu" ucapnya

"K-kalau kamu mau, bisa tolong temanin aku disini ga" Tanya nely dengan nada memohon

"Huh yaudah, tapi kamu harus pulang ya habis ini, jangan lama-lama diluar"

"I-iya"

____________________

"Udah ga nangis lagi?" Tanya pria itu

"Iya, makasih udah temanin aku, pasti kamu ga nyaman banget yang nungguin aku tadi" ucap nely dengan wajah bersalah

"Engga juga sih, soalnya aku ga tega aja ngeliat kamu duduk sendirian di tempat sepi kayak gini" jawab pria itu

Mendengar itu Nely merasa terharu karna masih ada orang yang mengkhawatirkan dia.

"Makasih banyak ya, kalau kita ketemu lagi, aku bakal traktir kamu makan" ucap nely dengan senyum kecil

"Oke, kutunggu traktirannya" jawabnya sambil tersenyum

Nely pun melihat jam di hp yang menunjukan pukul 23:50. Sudah terlalu malam, ia harus pulang untuk meeting besok. Nely pun berdiri dan hendak pergi, namun tangannya ditarik oleh pria itu

"Udah mau pergi?" tanya pria itu

"Iya, soalnya masih banyak kerjaan yang harus ku kerjakan"

"Owh kalau gitu hati-hati dijalan" ucap pria itu. Ia pun melepaskan genggamannya

Nely mengangguk lalu pergi berlari meninggalkan pria itu. Sambil berlari ia tersenyum mengingat wajah pria itu saat khawatir.

Waktu itu aku tidak menyadari, bahwa pertemuan ini akan menjadi awal ingatan yang menyakitkan bagiku