Grizelle tertawa terbahak-bahak. Ia tidak menyangka Levin mengenalnya hingga seperti itu. Sikap manis pria itu benar-benar membuatnya tersentuh. Terlebih lagi selama ini tidak ada yang memedulikannya sampai hal kecil seperti itu.
Meski managernya memang memedulikannya. Namun, Sean yang tinggal jauh dengan Grizelle pun membuat wanita itu merasakan perbedaan dengan seseorang yang tinggal lebih dekat dengannya.
"Hah, ya sudahlah. Pokoknya jangan sampai terlambat. Makan yang banyak, habiskan, dan semangat untuk hari ini!" ucap Levin.
Grizelle tertawa. "Bukankah seharusnya aku dulu yang harus memberi semangat untukmu? Kan kamu duluan yang berangkat," sahut Grizelle. "Ah, pokoknya apa pun itu semangat! Terima kasih juga untuk sarapannya," imbuh wanita itu dengan senyuman yang mengiringi.
Levin mengusap rambut Grizelle. Ia pun mengangguk dan segera melambaikan tangan setelahnya. "Aku berangkat dulu ya!"