Setibanya di hotel, mereka segera check-in dan masuk ke kamar masing-masing yang bersebelahan. Levin berkata pada Grizelle untuk menemuinya kapan saja jika ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman atau ketika ia membutuhkan sesuatu.
Grizelle mengangguk. Ia pun segera masuk ke kamarnya dan begitu juga Levin segera masuk begitu tidak melihat wanita pujaan hatinya di ruang pandangnya.
Grizelle yang sudah berada di dalam ruangan lantas merebahkan tubuhnya di tempat tidur dengan kaki yang masih menapak di lantai. Wanita yang tengah menatap langit-langit kamar, seketika menghela napas panjang.
"Bagaimana kalau Kakak benar-benar memarahiku ya?" gumam Grizelle. "Hah, sepertinya memang aku lebih baik bilang sebelumnya. Tapi, kalau kata Levin tidak apa-apa, pasti benar-benar tidak apa-apa 'kan?"
Kini wanita itu memutar tubuhnya dan membuat posisinya menjadi miring.