Kini pria itu kembali ke kamarnya. Ia langsung membaringkan tubuh di tempat tidur dan menutup matanya dengan lengan. Kata-kata yang pagi ini dia dengar benar-benar membuat pikirannya sempat goyah. Sean memang sejak dulu ingin menjadi dokter, terlebih lagi ia selalu ingin menjadi seseorang yang bisa diandalkan adik-adiknya. Namun, karena kepergian sang adik, dan aktivitasnya saat ini, membuat pria itu tidak lagi memikirkan tentang apa yang dia suka.
Karena sudah lama tidak bertemu Andre, pertemuannya kali ini membuat pria itu sedikit iri hati. Meski di sisi lain, dia senang akan pencapaian temannya, tetapi benar apa yang dikatakan Andre sebelumnya, Sean pasti bisa lebih baik darinya jika masih memilih jalan itu.