Sean kembali ke lantai dua. Ia segera menuju kamar adiknya dan membuka pintu kamar itu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Di sana ia mendapati wanita yang tengah terkejut karena kedatangannya yang tiba-tiba tanpa permisi. Ucapan maaf pun terlontar dari mulut Sean. Dengan segera Grizelle menggeleng dan berkata itu bukan masalah yang besar.
"Kamu tidak tidur?" tanya Sean yang sudah berjalan mendekat.
"Belum, Kak. Rasanya belum ingin tidur," jawab wanita yang tengah terduduk. "Tapi mataku memang terasa pedih sih," imbuhnya sembari mengucek mata.
Dengan sigap tangan Sean memegang pergelangan tangan Grizelle. "Jangan dikucek, nanti semakin pedih. Bisa-bisa iritasi," ucapnya.
"Huh, baiklah, Kak. Aku tidak akan menguceknya lagi," sahut Grizelle. Wanita itu lantas menurunkan tangannya meski matanya terasa gatal dan pedih.
Sean lantas meminta Grizelle untuk berbaring dan memejamkan mata. Pria itu berkata akan menemaninya hingga ia tertidur.