Angin sepoi-sepoi meniup lembut kulit halus Grizelle. Sean yang menyusul wanita itu juga segera disapa oleh dinginnya angin malam di tepi sungai. Pria yang belum pernah pergi ke tempat itu menatap sekeliling untuk memastikan keadaan. Sean benar-benar terlihat waspada karena ia pergi bersama dengan Grizelle.
"Ayo, Kak! Kemari!" seru wanita yang sudah duduk di rerumputan.
"Apa! Kenapa kamu duduk di sana? Bukankah kotor? Dingin?" Sean berlari ke arah Grizelle. Namun, kekhawatirannya disambut tawa oleh wanita itu.
"Kakak tenang saja, aku sudah memberinya alas," ucap Grizelle sembari melirik ke arah selimut yang ia gunakan untuk duduk. "Ayo, Kakak juga duduk di sini," imbuhnya. Wanita itu menepuk-nepuk bagian kosong di kanannya.
Sean menghela napas. Ia pun segera duduk sembari bertanya, "Apa ini selimut yang aku persiapkan untuk keadaan darurat?"