Gerald tersenyum lebar melihat hasil karya tangannya diwajah seorang gadis yang comot karenanya.
"Puas Lo kerjain gue? Habis dah muka gue!" celetuk gadis itu cemberut menatap wajahnya di cermin kecil.
Laki-laki tampan itu tertawa ngakak, "lagian Lo kenapa coba bisa kalah main game!"
"Ya Lo mainnya curang!"
"Mana ada curang!"
"CURANG!"
"NGGAK!"
"CURANG GERALD! CURANG!"
"KAGAK!"
Pergelutan melalui mulut itu terus berlanjut hingga bunyi bel menghentikan aktivitas mereka.
"Lah siapa yang malam-malam berkunjung ke apartemen Lo Ger?" tanya Yuni, keduanya saat ini sedang berada di ruang tamu karena baru habis main kartu dan Yuni yang kalah.
Gerald menggeleng, "nggak tahu, bokap atau nyokap kali,"
Ia berdiri dan pergi untuk membukakan pintu.
Saat memegang ganggang pintu hendak membuka, suara Yuni melengking memanggil namanya.
"Kenapa Yun?" tanya Gerald menoleh kebelakang melihat gadis itu yang menghampirinya dengan wajah memerah karena lipstik.